Rabu, 23 Desember 2015

Maulid Nabi Muhammad SAW

         Maulid Nabi Muhammad SAW
         Selamat Menyambut Maulidur Rasul

Sungguh telah ada pada diri rasululloh itu
Suri tauladan yang baik bagimu
Yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat
Dan yang banyak mengingat Allah
       Tiadalah apa yang dibawa oleh sang Nabi Muhammad
       Terkecuali kasih sayang dan akhlaq mulia

Peringatan Maulid Nabi MuhammadBerakhlaq dan bertingkah laku
Adalah perwujudan orang yang beriman dan bertaqwaYakin doa akan terkabul
Dengan niat suci hati kepada Tuhan

    
       Selamat Menyambut Maulidur Rasul
       Rasul Nabi kita hingga akhir zaman

Nabi Muhammad SAW
Dia lah Rasul akhir zaman
Dan menerangi kehidupan
Dialah teladan umat sepanjang masa

Selasa, 22 Desember 2015

MAINAN YANG COCOK UNTUK ANAK 6 - 9 TAHUN

KOMPAS.com – “Bermain, bermain, dan bermain adalah tugas utama anak-anak,” pungkas Dik Doank, pemilik Sekolah Alam Kandank Jurank Doank di daerah Ciputat. Ya, tugas anak-anak yang terpenting saat ia beranjak tumbuh adalah bermain. Pada usia 6-9 tahun pun, anak-anak memiliki tugas untuk bermain. Menurut Dr Robin Goldstein, pengarang Buku Pintar Orang Tua, pada usia tersebut, bermain merupakan hal yang terpenting. Permainan apa yang tepat bagi anak di usia tersebut?

Menurut Goldstein, di usia ini, anak-anak sudah tak terlalu egois, namun masih perlu diingatkan untuk memperlakukan temannya dengan adil dan mengajak teman mainnya yang lain. Di usia ini, anak-anak menikmati dirinya dengan mencari tahu dan menjadi mandiri. Mereka akan senang jika bisa mencari tahu jalan pintas baru antara rumah dan sekolahnya. Atau menemukan tempat rahasia yang bisa mereka jadikan markas bersembunyi dan bertualang. Mereka hidup dalam daya khayal yang penuh petualangan.

Mungkin ada beberapa anak yang masih bermain dengan bonekanya yang dulu, tetapi, seiring perkembangannya, mereka akan mulai dengan permainan yang dirancang terlebih dulu. Mereka juga akan mulai meluaskan minat permainan kesukaan, seperti rumah-rumahan, perang-perangan, orang baik-jahat, sekolah-sekolahan, dan lainnya.

Saat bermain ini, mereka akan membiarkan khayalannya berkembang, saat melakukan permainan peran, misalnya, mereka akan belajar mengenai pembagian peran dan bagaimana harus bersikap. Misal, saat bermain sekolah-sekolahan, seorang anak yang bertingkah menjadi guru akan berimajinasi bahwa ia memiliki kendali atas keadaan kelas, “Kamu tidak mengerjakan PR hari ini? Kamu dihukum berdiri di depan kelas sepanjang mata pelajaran.” Atau saat bermain rumah-rumahan, salah satunya mengambil peran sebagai ibu. Saat menjalani perannya, ia akan belajar, bahwa ibu memiliki peran penyayang dengan memberi makan bayinya yang lapar.

Banyak pula anak di usia tersebut melibatkan diri pada proyek besar dan dramatis-membangun sebuah benteng atau rumah pohon, menciptakan rumah hantu, bermain pertunjukan boneka, atau berkebun. Saat membangunnya, mereka akan memutar otak mengenai bagaimana suatu sistem bekerja. Ketika bangunan tersebut selesai, ia akan sangat bangga memperlihatkannya.

Ketika anak yang memiliki minat pada proyek demikian, berikanlah dukungan. Jika ia ingin membangun, bantulah ia menemukan bahan-bahan yang diperlukan. Ia dapat memanfaatkan kotak kardus besar, potongan kayu, ban, tali, kertas, dan selimut. Sesudah menyelesaikan “proyek besar” dengan kemampuannya sendiri, ia akan merasa sukses dan mampu mengerjakan banyak hal sendirian. Di usia ini pun, beberapa anak sudah menunjukkan ketertarikan akan suatu olahraga. Doronglah anak-anak Anda untuk bermain dengan mencoba menggunakan otak dan fisiknya agar ia sehat luar dan dalam.


Tasikmalaya

editor : iqbal maulana